Gua percaya Agama Islam udah ngatur semua hal dalam hidup, dari yang kecil sampai yang besar. Dari kecil sampai umur 30 ini, gua selalu berusaha buat terus belajar, nyari tahu hal-hal yang gua belum paham, dan nyari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul waktu gua ngamalinnya.
Gua pernah denger Ustadz Felix Siaw bilang, kita dari kecil tuh seringnya diajarin soal “apa” dan “bagaimana” aja dalam agama, tapi jarang banget diajarin “kenapa”. Dan gua pikir, ya bener juga sih. Contohnya soal shalat—kita diajarin gerakan dan bacaannya, tapi jarang banget diajak mikir: kenapa sih kita harus shalat?
Dewasa ini, pas gua ngobrol sama temen-temen atau ketemu orang lain, gua pernah ketemu yang bilang mereka belum bisa ngerjain shalat karena mereka belum nemu alasan kenapa itu penting, kenapa dia harus shalat. Bukan karena males, tapi karena mereka lagi nyari makna.
Dan dari situ gua makin yakin, belajar agama itu nggak cukup cuma tau caranya. Harus ada rasa penasaran juga. Rasa pengen ngerti, pengen ngerasain. Karena agama itu bukan cuma ritual, tapi juga hubungan antara kita sama Allah.
Ini juga sejalan dengan firman Allah dalam QS. Taha: 114, yang mengatakan,
“Dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.’”
Belajar agama itu perjalanan seumur hidup. Bukan buat jadi orang paling ngerti, tapi biar kita makin dekat sama yang nyiptain kita. Ini juga yang diingatkan dalam QS. Ali Imran: 190 :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
Jadi, saat kita bertanya kenapa shalat atau ngelakuin ibadah lainnya, itu bagian dari proses berfikir dan merenung, yang justru semakin mendekatkan kita pada pemahaman lebih dalam tentang agama dan hidup itu sendiri.
Menurut penelitian juga, orang lebih bisa bertahan melakukan kebiasaan ketika mereka paham tujuan dan maknanya. “People are more likely to sustain habits or practices when they understand the deeper meaning or purpose behind them.” (Psychological Science, 2015). Jadi, memahami alasan di balik ibadah itu bukan cuma bikin kita lebih rajin, tapi juga lebih sadar akan maknanya.