Salah satu bentuk self-awareness yang penting banget menurut gua adalah sadar bahwa kita gak akan pernah bisa bikin semua orang seneng. Sehebat apapun kita berusaha, sebaik apapun niat kita, pasti akan ada aja yang gak suka, gak setuju, atau bahkan nyinyir.
Dan itu normal.
Yang penting, kita evaluasi lagi: Apa yang kita lakuin ini baik? Caranya bener? Sesuai sama norma, dan lebih penting lagi, gak bertentangan sama nilai agama? Kalau iya, ya gas terus. Jangan mentok cuma karena pengakuan dari orang lain.
Dalam Al-Qur’an pun, Nabi Muhammad SAW yang udah jelas manusia paling mulia, tetap ada aja yang gak suka dan nolak dakwah beliau. Allah sampai bilang di Surah Al-Kahf ayat 6:
“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, jika mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur’an).”
Artinya, bahkan Nabi pun diingatkan: tugas kita adalah menyampaikan dan melakukan yang benar—bukan untuk bikin semua orang setuju atau suka.
Dari sisi psikologi juga, terlalu fokus buat nyenengin semua orang bisa ngebuat kita jatuh ke people pleasing, dan ini bisa ngerusak harga diri pelan-pelan. Kita jadi hidup buat ekspektasi orang lain, bukan buat diri kita sendiri.
Jadi, daripada capek ngejar validasi dari semua orang, mending fokus jadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Lakuin hal baik, dengan cara yang baik. Yang bener pasti akan nemuin jalannya. Dan yang ngedukung—walau gak banyak—itu yang beneran tulus.