4. Point of View (Sudut Pandang)

Semakin bertambah umur, gua makin sering ketemu orang dari berbagai latar belakang—beda keluarga, beda pendidikan, beda pengalaman hidup, bahkan beda cara memahami agama. Dan makin ke sini, gua sadar satu hal penting:
Gua gak bisa maksa cara pandang gua ke orang lain. Begitu juga sebaliknya.

Dulu gua mikir, kalau gua ngerasa ini benar, ya semua orang harus setuju. Tapi ternyata nggak sesimpel itu. Kadang yang menurut gua “benar”, buat orang lain bisa jadi nggak relevan. Bukan karena dia salah, tapi karena konteks hidupnya beda. Cara dia dibesarkan, masalah yang pernah dia hadapi, lingkungan yang ngebentuk dia—semuanya bikin dia punya cara pandang yang unik.

Dan itu bukan hal yang salah. Justru di situlah gua belajar arti toleransi yang sesungguhnya. Bukan cuma soal beda keyakinan atau pendapat, tapi juga soal belajar mendengarkan dan memahami sebelum menilai.

Gua jadi inget konsep ‘tafaqquh’ dalam Islam, yang artinya mendalami ilmu dengan pemahaman. Di dalamnya ada proses berpikir kritis dan terbuka terhadap perbedaan. Bahkan di kalangan para ulama pun, ada banyak perbedaan pendapat (ikhtilaf) yang nggak bikin mereka saling menjatuhkan—karena masing-masing punya dalil dan pertimbangan.

Allah berfirman dalam QS. Al-Hujurat: 13:

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal…”
Ayat ini jadi pengingat kalau perbedaan itu emang disengaja. Bukan buat bikin kita pecah, tapi buat saling belajar dan saling menghargai.

Dari sisi psikologi, ada juga yang namanya cognitive empathy — kemampuan buat melihat dari sudut pandang orang lain. Studi dari Journal of Personality and Social Psychology bilang:

“People who can understand others’ perspectives are better at resolving conflict and building trust.”

Jadi, belajar menghargai sudut pandang itu bukan berarti kita harus selalu setuju sama orang lain. Tapi kita bisa ngerti kenapa mereka berpikir seperti itu. Dan itu bikin kita jadi lebih bijak, lebih tenang, dan gak gampang nge-judge.